Jumat, 27 Januari 2012

Narkoba

Zaedah

Akhir-akhir ini kata tersebut memang seolah menjadi trending topic di berbagai media massa baik media cetak (majalah, koran, tabloid), elektronik (radio, televisi), maupun media sosial (blog, jejaring sosial, BBm).  Hal ini tak lepas dari adanya peristiwa  tabrak maut di kawasan Tugu Tani yang menyebabkan sedikitnya 9 orang tewas, dan beberapa orang terluka. Yah, si pengendara mobil (Afriani Susanti) ternyata dalam pengaruh narkoba saat mengemudikan mobilnya.


Ilustrasi gambar dari google
Narkoba (Narkotika dan obat-obatan terlarang) memang telah menjadi musuh utama di berbagai negara termasuk di Indonesia. Narkoba telah berubah menjadi momok yang menakutkan bagi generasi muda, karena bahaya narkoba bisa membuat si pemakai tertidur, tidak sadarkan diri, berhalusinasi, dan kecanduan. Narkoba juga bisa memacu organ tubuh seperti jantung dan otak untuk bekerja diluar batas normal sehingga lama kelamaan syaraf akan rusak dan menyebabkan kematian.



Ilustrasi gambar dari google
Tak salah jika kemudian muncul “gaung” anti narkoba.  Berbagai organisasi anti narkoba pun bermunculan baik di kota besar maupun dipedesaan. Namun demikian, peredaraan narkoba tetap bak jamur di musim hujan.  Bahkan tak sedikit warga negara asing yang mendirikan pabrik ekstasi di Indonesia, atau menyelundupkan narkoba jenis lain ke wilayah Indonesia. Mungkin karena mereka beranggapan bahwa Indonesia merupakan pasar potensial untuk barang-barang haram tersebut.
Jerat narkoba memang telah menghipnotis berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Dari rakyat jelata, kalangan artis, maupun para pejabat telah banyak yang terperosok ke dalamnya. Bahkan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) pun barang-barang haram ini masih bisa beredar.
Lantas bagaimana kita bisa terhindar dari jerat narkoba?
Untuk bisa terhindar dari jerat narkoba, kita terlebih dahulu harus tahu apa itu narkoba dan bagaimana pengaruhnya. Informasi semacam ini penting, karena dengan tahu bahayanya, kita akan berusaha menghindarinya. Katakan “Tidak” jika mendapat tawaran untuk mengkonsumsi narkoba. Jangan sekali-kali iseng mencobanya. Berhati-hatilah dalam pergaulan, karena dari pergaulan yang salah bisa menjerumuskan kita ke dalam jerat narkoba. Gunakan waktu luang untuk melakukan hal-hal yang positif.
Bagaimana jika kita sudah terjerat/kecanduan narkoba?
Dewasa ini memang banyak sekali pesantren yang dikhususkan bagi orang-orang yang kecanduan narkoba, atau klinik rehabilitasi bagi para pecandu narkoba. Namun jika sipemakai (pecandu) tersebut tidak berkeinginan kuat dalam hatinya untuk sembuh, maka semua usaha niscaya akan sia-sia.
Hal ini dialami sendiri oleh keluarga teman saya (sebut saja A). Kakak si A (sebutlah si B) ternyata juga ketahuan mengkonsumsi narkoba (jenis ekstasi). Beberapa dokter dan klinik rehabilitasi sudah pernah dikunjungi. Bahkan anjuran seorang psikiater untuk memberikan pekerjaan yang ringan namun rutin (berkesinambungan) kepada si B pun pernah dicoba. Namun semua usaha sia-sia, karena si B sendiri tidak berniat untuk sembuh.
Hasilnya tentu akan berbeda jika si B memang betul-betul insyaf dan niat ingin sembuh dari ketergantungan barang haram tersebut. Tengoklah beberapa oknum artis yang mantan pemakai!. Setelah benar-benar insaf, mereka bisa kembali meniti karier keartisan mereka kembali. Bahkan tak sedikit yang bisa sukses sesudahnya.
Narkoba memang menyesatkan dan terbukti merusak semuanya. Bukan saja merusak masa depan si pemakai, namun juga menjadi aib buat keluarga. Mari kita kuatkan iman kita agar terhindar dari jerat narkoba!
Tugas menulis III Jurnalitik
Disusun oleh Zaedah
NIM 01.08.063

Tidak ada komentar:

Posting Komentar