Jumat, 27 Januari 2012

Mereka berkata tentang cinta

Amar Bramantiyo


Dalam Suatu Dialog Imajiner, dikisahkan, para penyair berlomba mendefinisikan dan mengomentari kata yang berulangkali mengguncang dunia itu, baik dengan keindahannya maupun dengan kehancuran yang ditimbulkannya yaitu, Cinta :
Rumi berkata “tidak mungkin ada cinta tumbuh di hati seseorang kecuali ia bersemi pula di hati orang yang dicintainya, sebab cinta ibarat sayap yang akan membawa manusia terbang tinggi meninggalkan sempitnya kaki dunia, sedang sayap tidak akan bisa tumbuh hanya di satu sisi tanpa tumbuh di sisi yang lainnya “

Ia melanjutkan “ Jika seorang manusia befikir bahwa cinta yang dimilikinya akan bertahan selamanya, maka ia akan kehilangan cinta itu tanpa pernah menyadarinya, sedang mereka yang menganggap cinta mereka tidak bisa bertahan selamanya dan terus berusaha menjaganya, cinta tiba2 saja melekat dan sulit dihalau dari dalam jiwa mereka,”

----------------------------------

Kahlil pun berkomentar,  “ bukan itu, Jangan kaukira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad “

“ maka Ketika ia bertutur kepadamu, maka percayalah padanya Walaupun suaranya akan memporak-porandakan mimpi-mimpimulaksana angin utara yang meluluh-lantakkan tetanaman.”

“ Namun apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu, biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi. kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati kamu tidak perlu mati bersama cinta itu “

---------------------------------

Gandhi pun tidak ketinggalan, ia menambahkan “ bagiku cinta itu tidak pernah meminta, ia akan sentiasa memberi, cinta memang membawa penderitaan, tetapi tidak pernah mendendam, tidak mengenal membalas dendam. karena di mana ada cinta di situ ada kehidupan; sedang benci hanya membawa kepada kemusnahan.”

“ Itulah kenapa cinta adalah kekuatan terbesar yang dunia miliki, juga yang paling sederhana untuk dibayangkan.”
----------------------------------

iqbal akhirnya menutup dialog imajiner itu dengan berkata :

“ Aku ragu ada dan tiadaku, namun cinta mengatakan bahwa aku ada, maka aku menjadi yakin. “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar