Jumat, 27 Januari 2012

Kekuatan Do'a dalam Menyelamatkan Keluarga

Zaedah muhammad
NIM 01.08.063

Setiap keluarga ingin hidup selamat bahagia dunia akhirat,selamat dari musibah dunia, yaitu musibah yang Allah turunkan sebagai teguran atas perbuatan makhluk yang salah dalam menjalani kehidupan. Dan selamat pula dari musibah akhirat, mungkin karena kesalahannya dalam menjalani kehidupan didunia maka Allah membalasnya dengan siksaan yang pedih di akhirat.Tentu hal yang seperti ini tidak di inginkan oleh setiap keluarga.
Allah SWT telah banyak memberikan peringatan dalam Al-Qur'an agar selalu menjaga keselamatan diri dan keluarga dari azabnya baik didunia dan di akhirat. Sebagaimana FirmanNya dalam Al-Qur'an surat At-Tahrim ayat 6 yang artinya : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu ; penjaganya malaikat2 yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Dari ayat ini telah banyak pula orang yang beriman membentengi diri dan keluarganya dengan keimanan yang kokoh agar terselamatkan dari musibah yang telah diperingatka Allah dalam Al-Qur'an. Namun dalam perjalanan kehidupan yang panjang, penuh dengan variasi liku-liku kehidupan, tak sedikit orang yang telah membentengi diri dan keluarganya dengan keimanan yang kokoh, nyaris terpeleset dalam jurang musibah.Oleh karenanya segala bentuk perjuangan dan pengorbanan dikerahkan untuk menyelamatkan keluarga yang dicintai dari jurang musibah kebinasaan tersebut.
Ada sekelumit kisah yang mungkin dapat diambil hikmahnya dalam menyelamatkan keluarga dari jurang kebinasaan.
Satu keluarga yang begitu harmonis kehidupannya,sederhana,penuh dengan ketaatan dan keimanan yang patut dijadikan contoh dalam masyarakat dilingkungannya, tidak dihiasi dengan gemerlap harta yang melimpah, namun kehidupannya selalu nampak bahagia, penuh dengan canda tawa namun tidak melupakan ibadah.
Suatu ketika seorang anak yang mulai tumbuh dewasa dan telah mulai tertarik dg lawan jenisnya terlihat nampak akrab dengan teman kerjanya. Bagi orang tua itu dianggapnya biasa saja, karena dianggap rekan kerja. Lama kelamaan ternyata anaknya mulai jatuh hati dengan rekan kerja itu.Sebagai orang tua hanya bisa memahami bahwa itu fitrah manusia.Tapi setelah diselidiki ternyata orang yang dicintai adalah orang yang berbeda aqidah.Bagai tersambar petir orangtua itu mendengarnya,siapa sangka kalau anak yang begitu dikasihinya dan didik dengan Agama yang kuat bisa terbujuk dengan orang yang berbeda aqidah.Dengan segala upaya orang tua mencoba mengembalikan kesadaran anaknya untuk memilih pasangan yang seiman namun tak mampu untuk mengubah sikapnya, bahkan tak mampu memisahkan keduanya.
Hanya ada satu harapan bagi orang tua itu untuk menyelamatkan anaknya dari cengkraman misioneris, yaitu dengan do'a.Tak pernah luput setiap malam orangtuanya bangun untuk memohon kepada Allah pertolongaNya. Akhirnya suatu ketika Allah pertemukan dengan sahabat lamanya disekolah, ternyata sahabat ini pun ada hati dengannya. Rasa syukur orang tua tak terhingga karena merasa Allah telah mengirimkan padanya seorang pangeran penyelamat untuk anaknya.Walau harus dengan berbagai rintangan, cobaan dan pengorbanan yang bertubi-tubi tuk mendekatkan untuk mendekatkan Pangeran itu dengan Putrinya, ia ikhlas dan rela, sampai pada akhirnya Allah menentukan jodoh untuk anaknya dengan orang yang seiman dan juga bertakwa.Itulah kekuatan do'a dalam menyelamatkan keluarga dari cengkraman musibah dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar